31 Oktober 2009

Alterasi Hidrotermal pada Lapangan Panas Bumi

Fluida panas dapat bereaksi dengan batuan di sekitarnya hingga merubah komposisi fluida maupun batuan tersebut. Reaksi tersebut dapat digunakan untuk pengukuran sifat fisik maupun kimia panas bumi. Karena ada beberapa parameter yang tidak diketahui dengan pasti, seperti jangka waktu aktifitas pemanasan, atau komposisi fluida sebelum mamasuki sistem, maka kajian alterasi batuan dalam geothermal bersifat komplemen.

Ada banyak variasi mineral hidrotermal dalam sistem panas bumi aktif. Beberapa mineral terbentuk dalam batuan metamorf derajat rendah dan endapan hidrotermal. Beberapa mineral lain merupakan mineral yang sangat jarang pada lingkungan temperatur rendah, seperti augirine dan lepidolite. Wairakite, yang merupakan mineral zeolite kalsium, merupakan mineral yang kadang ada pada lapangan panas bumi.

Beberapa faktor mempengaruhi terbentuknya mineral-mineral pada lapangan panas bumi, tapi tergantung satu lokasi lapangan panas bumi itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain:
  • Temperatur
  • Tekanan
  • Jenis batuan
  • Permeabilitas
  • Komposisi (kimia) fluida
  • Jangka waktu aktivitas panas bumi

    (Hydrothermal Alteration in Active Geothermal Fields - PRL. Browne)