22 Februari 2010

Menampilkan Foto Udara Interaktif pada Blog

Informasi mengenai suatu obyek jika dikaitkan dengan lokasi obyek tersebut pada permukaan bumi akan memberi pemahaman yang lebih luas mengenai obyek itu sendiri. Kombinasi informasi obyek dan lokasi obyek tersebut pada permukaan bumi yang ditampilkan pada media peta atau foto udara akan memperlihatkan hubungan obyek tersebut dengan lingkungan atau obyek-obyek lain di sekitarnya (lihat juga: Wikimapia: Media Informasi dan Pengetahuan).
Beruntung wikimapia menyediakan fasiltas gratis untuk mengaitkan informasi yang ada pada website atau blog kita dengan keberadaan informasi/obyek tersebut pada permukaan bumi. untuk keperluan tersebut, anda hanya perlu sedikit mengerti bahasa html, tidak perlu terlalu ahli, karena yang dilakukan hanya cut and paste bahasa html yang telah dituliskan oleh programmer wikimapia. Berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan:

Buka browser favorit anda (internet explorer, mozilla firefox, google chrome, dan lain-lain).
Buka dan login ke website atau blog anda dengan menggunakan username dan password anda (dalam hal ini blog gratis blogger.com).



Buat atau buka tulisan di mana foto udara wikimapia akan di sertakan dalam tulisan tersebut.


Buka windows atau tab baru dari browser anda.
Ketikkan alamat wikimapia.org pada windows atau tab baru dari browser tersebut.


Cari link "Login" dropdown link tersebut dan klik link "Map on your page".


Proses selanjutnya, akan muncul kotak dengan garis putih putus-putus dan kode-kode html di atasnya (lihat gambar di bawah ini). Daerah bagian dalam yang dibatasi oleh kotak tersebut adalah daerah yang akan ditampilkan di website atau blog kita. Sedangkan kode html yang muncul adalah kode yang harus disisipkan di tampat yang sesuai dengan keinginan kita di mana peta/foto udara tersebut akan di tampilkan di tulisan website/blog. Kotak tersebut dapat diperbesar atau diperkecil sesuai kebutuhan. Kode html diblok dan di-"copy".


Kemudian tinggalkan windows/tab wikimapia.org, selanjutnya beralih ke windows/tab blogger.com tulisan blog kita. Dalam contoh ini, peta/foto udara akan ditempatkan di tulisan merah "Peta akan ditempatkan di sini". Ubah kondisi "compose" menjadi (klik link) "edit HTML".


Klik kanan pada daerah yang di-blok (lihat gambar di atas) kemudian "paste" untuk menggantinya dengan kode html yang telah di-copy-kan sebelumnya.


Kemudian klik link "Preview" untuk menguji apakah pekerjaan kita sudah berhasil. jika sudah berhasil akan muncul windows baru dengan tampilan peta/foto udara yang kita inginkan (lihat gambar di bawah ini), dan dapat diterbitkan dengan menekan tombol "publish".




Foto udara yang ditampilkan merupakan peta interaktif. Pengunjung dapat berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain di sekitarnya dengan "drag dan geser" pada peta atau klik tanda panah kiri-kanan atau atas-bawah. Skala peta juga dapat diperbesar atau diperkecil dengan klik tanda  "+" atau "-" (di bagian atas kiri peta). Beberapa tulisan dalam blog ini juga menyertakan foto udara yang dimaksud, yaitu:

19 Februari 2010

Gempa bumi dan Sifat Magma


Selain karena pergerakan antar lempeng (tektonik), gempa juga dapat terjadi kerana pergerakan magma di dalam perut bumi (volkanik). Ketika tekanan dalam dapur magma meningkat, magma akan naik ke permukaan dan akan terjadi erupsi. kecepatan naiknya magma ke permukaan ditentukan oleh kandungan silika dalam magma, semakin sedikit silika, semakin rendah viskositas, semakin encer, semakin cepat pergerakan magma, semakin cepat dan sering erupsi terjadi.

Perjalanan magma ke permukaan akan mendesak batuan di sekitarnya. Hal ini menyebabkan timbulnya getaran gempa (tremors). Semakin kental magma, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bergerak ke permukaan, semakin jarang terjadi getaran gempa. Letusan besar gunung api biasanya dipicu oleh magma kental, karena mengandung gas dan tekanan yang besar.

Gunung api merupakan sistem yang kompleks. Tiap gunung memiliki sifat unik yang berbeda dengan gunung api yang lain, ada yang konsisten menimbulkan gempa dan erupsi magma, ada yang berhenti kemudian memulai kembali. Beberapa gunung api memerlukan interval waktu tertentu untuk mengeluarkan magma setelah menimbulkan gempa. (sumber).

Gunungapi Slamet, Jawa Tengah (sumber foto: mediaindonesia.com)